Jakarta, Manfaat bunga matahari (Helianthus annuus L.) tidak hanya ditemukan pada bijinya yang bisa dibuat kwaci. Seluruh bagian dari tanaman hias berwarna kuning terang ini bisa jadi bahan obat, bahkan bisa menetralisir efek radiasi dari limbah nuklir.
Manfaat ini dibuktikan dalam tragedi kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl tahun 1986. Ketika sebagian besar air di wilayah itu tercemar radioaktif, penanaman bunga matahari di atas rakit mengambang mampu mengurangi dampak radiasi di perairan hingga 95 persen.Rahasianya adalah struktur akar yang begitu lebat dan kuat sehingga mampu mengekstrak logam-logam berat seperti arsen dan timah. Bahkan unsur radioaktif juga bisa diserap, termasuk uranium dan stronium-90 yang bisa menyebabkan mutasi genetik pada manusia.
Dikutip dari Healthmad, Kamis (25/11/2010), bagian lain dari tanaman bunga matahari yang juga bermanfaat adalah daunnya. Bagian ini mampu meredakan asma dan batuk rejan karena bronkitis, bahkan bisa menyembuhkan luka dan infeksi.
Untuk meredakan batuk dan asma, daun bunga matahari dikeringkan bersama helaian mahkota bunga majemuknya. Daun dan bunga yang sudah kering diseduh air panas, lalu diminum hangat-hangat seperti teh setiap hari hingga gejala mereda.
Sedangkan untuk mengobati luka dan infeksi, daun yang masih segar dilumatkan bersama biji bunga matahari hingga membentuk tapel atau pasta. Tapel itu kemudian digunakan untuk mengompres luka atau borok hingga luka dan pasta sama-sama mengering.
Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bunga matahari, yang diyakini bisa mengatasi berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan gangguan saraf. Saking populernya, minyak ini banyak dijual dalam bentuk suplemen siap minum.
Selain mengandung minyak tak jenuh rantai tunggal yang baik untuk jantung, minyak ini juga mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Kandungan ini berguna untuk perawatan kulit karena bisa melawan efek penuaan seperti keriput dan kulit kusam.
Manfaat ini dibuktikan dalam tragedi kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl tahun 1986. Ketika sebagian besar air di wilayah itu tercemar radioaktif, penanaman bunga matahari di atas rakit mengambang mampu mengurangi dampak radiasi di perairan hingga 95 persen.Rahasianya adalah struktur akar yang begitu lebat dan kuat sehingga mampu mengekstrak logam-logam berat seperti arsen dan timah. Bahkan unsur radioaktif juga bisa diserap, termasuk uranium dan stronium-90 yang bisa menyebabkan mutasi genetik pada manusia.
Dikutip dari Healthmad, Kamis (25/11/2010), bagian lain dari tanaman bunga matahari yang juga bermanfaat adalah daunnya. Bagian ini mampu meredakan asma dan batuk rejan karena bronkitis, bahkan bisa menyembuhkan luka dan infeksi.
Untuk meredakan batuk dan asma, daun bunga matahari dikeringkan bersama helaian mahkota bunga majemuknya. Daun dan bunga yang sudah kering diseduh air panas, lalu diminum hangat-hangat seperti teh setiap hari hingga gejala mereda.
Sedangkan untuk mengobati luka dan infeksi, daun yang masih segar dilumatkan bersama biji bunga matahari hingga membentuk tapel atau pasta. Tapel itu kemudian digunakan untuk mengompres luka atau borok hingga luka dan pasta sama-sama mengering.
Bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bunga matahari, yang diyakini bisa mengatasi berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan gangguan saraf. Saking populernya, minyak ini banyak dijual dalam bentuk suplemen siap minum.
Selain mengandung minyak tak jenuh rantai tunggal yang baik untuk jantung, minyak ini juga mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas. Kandungan ini berguna untuk perawatan kulit karena bisa melawan efek penuaan seperti keriput dan kulit kusam.
(up/ir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar